Saturday, October 8, 2016

DIBALIK SEBONGKAH EMAS KANADA (PART 1)

DIBALIK SEBONGKAH EMAS KANADA (PART 1)
BY: RIMA NUR RAHMAWATI

This is my story
Perjalanan singkat ke Kanada…

Semua bermula pada keisengan mengapply abstrak tentang karya ilmiah yang berjudul CAPUD (Calabura Pudding), Potential of Cherry Leaves to Prevent Cardiovascular Diseases. Judul ini terinspirasi dari skripsi yang saya kerjakan saat ini. Alhamdulillah, beberapa minggu kemudian, saya mendapatkan email bahwa abstrak saya diterima. Dan itu berarti saya wajib membuat full papernya. 
Ditengah kesibukan semester akhir di fakultas kedokteran dan organisasi sana sini, dan saat itu sedang gencar-gencarnya mengurus KKN, maka saya benar-benar mencuri waktu untuk membuat full paper tersebut. Apalagi ditambah dengan sedang dilakukannya penelitian skripsi saya. Dimana saya harus bolak-balik lab untuk menyonde mencit (menyonde: menyuapi mencit, dari mulut hingga masuk langsung menembus lambung dengan menggunakan alat bantu seperti suntikan yang memiliki ujung tumpul). Padahal saat itu kepala saya sedang dibikin pusing oleh revisi proposal penelitian skripsi saya, yang ada permintaan pergantian variabel.

Tapi, Tuhan tidak tidur bukan?

Ya, Alhamdulillah

Saturday, March 12, 2016

Terimakasih Cinta

Terimakasih Cinta
Oleh: Rima Nur Rahmawati

Cinta, kata yang sering diagung-agungkan oleh para remaja umur belasan hingga dua puluhan.
Cinta, kata yang sering menjadi asal muasal terjadinya fitnah.
Cinta, satu kata yang mengandung makna ratusan, bahkan ribuan arti yang berbeda.
Cinta, satu kata yang dapat mendekatkan hati yang sebelumnya terpaut jarak.
.
.
Aku mengenalnya sekitar tiga tahun yang lalu, saat pertama kali menginjakkan kaki di Kota Pelajar ini.
Dia yang mengajarkanku makna cinta sesungguhnya.
Mengajarkan pada sosok yang sebelumnya belum menjamah apa itu cinta.

Wednesday, March 2, 2016

Lari (part 1)

Lari (part 1)
Oleh: Rima Nur Rahmawati

Malam yang tak begitu baik.
Oh bukan, aku salah. Malam ini tetap baik, hanya saja suasana hatiku yang sedang tidak baik.
Malam Yogyakarta yang selalu romantis. 
Kupandangi pasangan sejoli yang dari tadi bercengkrama, dibalut dengan polesan tawa yang tak jarang suara terpingkal-pingkal diantara keduanya, jatuh berlarian bersama hembusan angin yang cukup kencang.

Sunday, February 28, 2016

Selamat Tinggal

Selamat Tinggal
Oleh: Rima Nur Rahmawati

Pagi yang seharusnya indah,
Pagi yang seharusnya disambut dengan senyum ceria.

Hmm, selamat pagi dunia. Have a nice day J , gerutuku pagi ini masih dengan nuansa mata yang sembab.

Jam masih menunjukkan pukul 3.00 dini hari, belum ada suara ayam yang berkokok satu ekorpun.
Aku berjalan menyisiri lorong rumah yang masih gelap gulita, sengaja tak ada lampu yang kunyalakan seperjalananku menuju belakang rumah.
Sambil duduk di anak tangga belakang rumah, ku sruput teh hangat yang tak begitu manis. 
Mungkin bisa dibilang sedikit hambar. Oh bukan, tak lagi sedikit hambar, tapi memang hambar dan pahit. Tak ada sebutir gulapun yang aku taburkan di gelasku. Aku hanya ingin merasakan yang seharusnya dirasakan, bukan dibuat-buat. Daun teh yang sejatinya pahit dan tak manis, tidak seharusnya dibuat manis dan dipaksa untuk menjadi manis.


Saturday, February 27, 2016

Dia (part 2)

Penelitian itu sudah usai. Pertemuan rutinku dengan sosok gagah itupun telah usai pula.
Sambil menata koper mungil, tiba-tiba hapeku berbunyi.

Kakak di depan, SMS dari nomer tak dikenal masuk ke dalam inbox ku.


Saturday, February 20, 2016

Tentang Hujan

Ini tentang hujan.
Sudah lama aku tak mencium baumu di pagi hari, sekarang aku dapat mencium baumu kembali.
Sudah lama aku tak merasakan butiran air itu menyapu mukaku, membasuh lenganku, kini aku dapat merasakannya kembali.