Selamat Tinggal
Oleh: Rima Nur
Rahmawati
Pagi yang seharusnya indah,
Pagi yang seharusnya disambut
dengan senyum ceria.
Hmm, selamat pagi dunia. Have a nice day J ,
gerutuku pagi ini masih dengan nuansa mata yang sembab.
Jam masih menunjukkan pukul 3.00
dini hari, belum ada suara ayam yang berkokok satu ekorpun.
Aku berjalan menyisiri lorong
rumah yang masih gelap gulita, sengaja tak ada lampu yang kunyalakan
seperjalananku menuju belakang rumah.
Sambil duduk di anak tangga
belakang rumah, ku sruput teh hangat yang tak begitu manis.
Mungkin bisa
dibilang sedikit hambar. Oh bukan, tak lagi sedikit hambar, tapi memang hambar
dan pahit. Tak ada sebutir gulapun yang aku taburkan di gelasku. Aku hanya
ingin merasakan yang seharusnya dirasakan, bukan dibuat-buat. Daun teh yang
sejatinya pahit dan tak manis, tidak seharusnya dibuat manis dan dipaksa untuk
menjadi manis.