Thursday, May 22, 2014

“MEMBIASAKAN POLA MAKAN SECUKUPNYA ALA RASULULLAH”, LANGKAH AWAL PENCEGAHAN PNEUMONIA.

“MEMBIASAKAN POLA MAKAN SECUKUPNYA ALA RASULULLAH”,
LANGKAH AWAL PENCEGAHAN PNEUMONIA.
Oleh:
Rima Nur Rahmawati 
Fakultas Kedokteran Univeritas Islam Indonesia

Pneumonia biasa disebut dengan nama radang paru-paru. Penyakit ini bisa menyerang seseorang tanpa batasan umur tertentu. Pneumonia secara umum didefinisikan sebagai penyakit batuk, pilek, disertai sesak napas atau napas yang cepat.1 Selebihnya, pneumonia merupakan infeksi di jaringan paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur yang sifatnya mikroorganisme.1,2 Pneumonia sendiri termasuk penyakit infeksi dan penyakit menular.1 Yang dimaksud menular dalam
penyakit ini adalah bukan ketika kita berkontak fisik dengan penderita, melainkan ketika virus tersebut tersebar melalui udara.

Pneumonia
Gambar 1. Keadaan Paru yang Terinjeksi Pneumonia
(Sumber: MedicineNet.Inc)

Kadang kita sering mengabaikan bahaya dari penyakit pneumonia, atau bisa jadi karena penyakit pneumonia ini kalah populer dengan penyakit HIV/AIDS maupun TBC. Di Indonesia sendiri, penyakit pneumonia merupakan penyakit yang menyebabkan kematian yang cukup tinggi, dimana ia menduduki peringkat nomor 3 setelah kardiovaskuler dan TBC. Menurut laporan WHO, sekitar 800.000 hingga 1 juta anak meninggal dunia tiap tahunnya akibat pneumonia.3 Bahkan UNICEF dan WHO menyebutkan bahwa tingkat kematian akibat pneumonia pada balita menduduki peringkat pertama, melebihi HIV/AIDS, malaria, ataupun campak.3 Selain itu, diantara penyakit-penyakit pernapasan lainnya, pneumonia merupakan penyakit yang telah menjangkit lebih banyak orang.4

Gambar 2. Kedudukan Penyakit Pneumonia Diantara Penyakit Pernapasan Lainnya.4


Perlakuan yang dilakukan untuk penyakit pneumonia ini dibagi menjadi beberapa kategori, antara lain adalah imunisasi, penanggulangan kasus terhadap kemungkinan terburuk, serta strategi dan modifikasi yang dapat dilakukan untuk menangani faktor resiko.4

Gambar 3. Perbedaan Alveoli Normal dan Pneumonia
(Sumber: Adam)

Dilain pihak, penggalan dalam surat Al-A’raf (7) ayat 31 menyebutkan:

…. وكُلُواْ وَاشْرَبُواْ وَلاَ تُسْرِفُواْ إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

Artinya adalah “Makan dan minumlah, tapi jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan” (Q.S. Al- A’raf (7) ayat 31).
Dari penggalan ayat diatas, kita sebagai manusia dituntut untuk dapat berpikir dan menganalisis, “mengapa kita dilarang untuk makan dan minum secara berlebihan?”. Setelah itu, diharapkan kita dapat mengambil hikmah tersirat maupun tersurat dari penggalan surat ini untuk kelangsungan hidup yang lebih baik.
Subhanallah memang, ternyata ada hubungan yang secara medis dapat kita jelaskan dibalik dua kejadian ini. Logikanya seperti ini, ketika seseorang makan atau minum yang melewati batas dari kapasitas lambung, maka akan mengakibatkan naiknya isi lambung ke atas. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya refluks atau bahkan regurgitasi pada orang tersebut. Refluks terjadi apabila isi lambung tersebut sampai di esofagus, sedangkan regurgitasi terjadi apabila isi lambung sampai ke mulut.
Bahayanya adalah ketika seseorang mengalami regurgitasi, ditakutkan cairan lambung dapat teraspirasi masuk ke dalam paru-paru melalui faring. Hal ini yang akan mengakibatkan terjadinya radang paru-paru, atau yang biasa dikenal dengan sebutan aspirasi pneumoniaPneumonia sendiri merupakan salah satu bentuk infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang berbahaya, dimana akut ini menandakan gangguannya berlangsung secara mendadak. Begitu terserang pneumonia, paru-paru akan tersengal untuk menjalankan fungsinya. Setelah itu dampaknya pada tubuh adalah akan kekurangan pasokan oksigen.

Chart 1. Kerangka Berpikir
(Sumber: Penulis)

Dalam bidang kedokteran, cara yang digunakan untuk mengatasi pneumonia adalah dengan cara vaksinasi dan antimikrobial.5 Padahal cara pemerintah dengan vaksinasi ini sering gagal akibat permasalahan global.4 Oleh karena itu, setelah adanya paparan di atas, kita dapat mengetahui dan dapat mengambil kesimpulan bahwa cara sederhana yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kasus pneumonia, adalah dengan menerapkan pola makan secukupnya seperti anjuran Rasulullah SAW.

Sesungguhnya, dengan menerapkan cara makan ala Rasulullah SAW, kita juga telah mengamalkan salah satu ayat Al-Qur’an berikut:

وَمَا أُوتِيتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَزِينَتُهَا وَمَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ وَأَبْقَى أَفَلا تَعْقِلُونَ

Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka, apakah kamu tidak memahaminya?” (QS. Al Qashash, 28: 60)
Dari ayat di atas tertuang makna tersurat bahwa kita sebagai manusia yang telah diberi akal pikiran hendaknya berpikir dan menjaga apa-apa saja nikmat yang telah diberikan Allah SWT kepada kita.


NB: diharap menuliskan sumber apabila mengambil informasi/ mensitasi tulisan penulis :) terima kasih :)


No comments:

Post a Comment