Saturday, October 14, 2017

Penerapan Pola Makan Secukupnya Ala Rasulullah, Pencegahan Pneumonia Yang Efektif dan Efisien

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Rasulullah dalam khutbah menjelang Bulan Ramadhan menjelaskan setelah Bulan Sya’ban akan datang bulan yang dipenuhi keberkahan, rahmat dan maghfirah. Bulan yang permulaannya adalah rahmat, pertengahannya ampunan, dan akhirnya adalah pembebasan dari neraka (Dyayadi, 2007). Setiap muslim akan mempersiapkan dengan matang untuk penyambutan bulan ini. Menyiapkan segala hal, mulai dari amalan yaumiah, amalan jama’iah  dan hal  yang selalu dipentingkan adalah menu makan berbuka dan sahur. Kebiasaan yang sering kita temui adalah mementingkan persiapan yang ketiga, hingga pada akhirnya nikmat puasa hilang seketika karena berlebihan dalam mempersiapkan hal yang tidak terlalu penting.
Berbicara tentang buka puasa yang berlebihan, ini akan sangat mengganggu amalan yang telah kita persiapkan jauh-jauh hari. Sebagai contoh, sholat isya’ dan tarawih menjadi tidak khusuk karena kontraksi perut yang menimbulkan rasa nyeri. Selain itu, waktu tidur yang lebih cepat sehingga amalan pada malam hari hanya dipergunakan untuk tidur. Hal ini sama sekali tidak ada tuntunannya.
Rasulullah memiliki pola makan yang mementingkan berbagai aspek mulai dari faidah, kenikmatan, dan kesehatan. Rasullah menganjurkan kita untuk makan dengan cukup, hanya cukup untuk menegakkan tulang sulbi atau tulang rusuk. Sifat manusia yang tak puasa dengan sesuatu yang cukup maka terdapat keringanan didalam perintah tersebut, yaitu dengan mengisi perutnya sepertiga untuk makan, sepertiga untuk minum, dan sepertiga untuk udara. Dalam hal berpuasapun Rasulullah juga memperhatikan pola makan, seperti yang tertuang dalam hadist “Nabi SAW, selalu berbuka sebelum shalat (maghrib) dengan beberapa kurma basah. Jika tidak ada kurma basah dengan kurma kering; jika tidak ada kurma kering, beliau minum beberapa teguk air.” (HR. Ahad, Abu Dawud, dan Tirmidzi).